Foto : KDMP di Kecamatan Rengel. (ist)

Ungkap Strategi Kemandirian Ekonomi Desa Lewat KDMP, Kades Rengel Optimis KDMP Bisa Berkembang

Tubankab — Kepala Desa Rengel, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Mundir, menyampaikan optimisme dan semangat baru dalam pengelolaan ekonomi desa melalui keberadaan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) yang digagas Presiden Prabowo dan kini telah berjalan serta berkembang di Desa Rengel. Hal ini disampaikannya dalam wawancara bersama reporter Tubankab, Kamis (24/07).

Menurut Mundir, KDMP Rengel bukan koperasi yang lahir karena instruksi semata. “Sebelum KDMP dicanangkan secara nasional, kami sudah bergerak. Kami sadar bahwa koperasi harus tumbuh dari bawah, dari kesadaran dan kebutuhan masyarakat sendiri,” ujarnya.

Ia menjelaskan, sejak awal, Pemerintah Desa Rengel telah menyiapkan landasan kelembagaan secara serius. Mulai dari pembentukan kepengurusan secara demokratis, pembenahan laporan keuangan, penguatan sistem administrasi, hingga penyusunan peraturan internal untuk menjamin akuntabilitas dan partisipasi aktif warga.

Yang menarik, KDMP Rengel tumbuh melalui jejaring kolaborasi dengan berbagai pihak. Salah satunya adalah PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat yang memberikan dukungan dalam bentuk pembiayaan, pelatihan manajerial, serta pendampingan logistik.

Lebih jauh lagi, KDMP Rengel juga menjalin kemitraan aktif dengan Koperasi Produsen Berkah Telur Blitar. Kerja sama ini bersifat dua arah: KDMP Rengel menjadi pemasok jagung sebagai bahan baku pakan ternak ke koperasi Blitar, sementara Koperasi Produsen Berkah Telur menjadi pemasok utama telur konsumsi yang kemudian didistribusikan kembali oleh KDMP Rengel ke masyarakat. Kolaborasi ini menunjukkan terbentuknya rantai pasok antarwilayah yang saling menguntungkan dan memperkuat posisi tawar petani serta pelaku UMKM lokal.

Tak hanya membangun dari sisi suplai dan distribusi, KDMP Rengel juga memastikan bahwa keberadaannya tidak menyingkirkan usaha-usaha kecil yang telah lama berjalan. Untuk itu, koperasi ini menggandeng sebanyak 31 mitra toko kelontong yang tersebar di wilayah desa. Strategi ini diambil agar ekosistem usaha warga tetap hidup dan justru tumbuh berdampingan bersama koperasi.

“Gerai sembako yang kami kelola hari ini adalah salah satu bukti dari kerja kolaboratif tersebut. Alhamdulillah, masyarakat sangat terbantu. Dan yang terpenting, dikelola oleh warga sendiri, untuk warga,” ujar Mundir.

Saat ditanya soal arah pengembangan ke depan, Mundir menjelaskan bahwa KDMP Rengel tengah menyusun pengajuan pembiayaan ke LPDB KUMKM dan membuka komunikasi dengan Himbara untuk memperluas akses ke layanan perbankan. Selain itu, sistem digitalisasi koperasi sedang dikembangkan guna mendukung efisiensi dan transparansi transaksi.

Ketua KDMP Rengel, Afianto, menegaskan bahwa koperasi ini tidak sekadar lembaga ekonomi, tapi juga menjadi ruang pembelajaran warga. “Kami ingin semua anggota memahami proses, bukan hanya menikmati hasil. Ini koperasi yang mendidik warga untuk mandiri dan berpikir jangka panjang,” jelasnya.

Saat ini, KDMP juga tengah mengembangkan unit usaha baru di sektor pertanian, termasuk penyediaan benih dan pupuk organik. Seluruh program disusun berbasis kebutuhan petani lokal, dan diperkuat dengan sinergi bersama BUMDes, yang menjadi fondasi awal dalam membangun rantai usaha dari hulu ke hilir.

Pendamping Desa Profesional Kemendes PDTT, Izzul Fuadi, yang turut menyaksikan peluncuran KDMP oleh Presiden Prabowo, menyampaikan apresiasinya terhadap kesiapan dan keseriusan Desa Rengel. Menurutnya, KDMP Rengel merupakan contoh koperasi desa yang tumbuh dari bawah, dengan struktur yang baik dan pendekatan kolaboratif yang bisa ditiru oleh desa-desa lain.

“Ini bukan hanya soal ekonomi desa. Ini soal membangun tata kelola yang sehat, partisipatif, dan berakar dari masyarakat itu sendiri,” ujarnya.

Wawancara ditutup dengan harapan dari Kades Mundir, bahwa KDMP Rengel dapat terus menjadi motor penggerak kemandirian ekonomi desa serta wadah pemberdayaan sosial masyarakat. “Kami tidak mengejar cepat, tapi mengejar tepat. Yang penting koperasi ini tumbuh sehat, dikelola oleh warga, dan manfaatnya dirasakan seluruh lapisan masyarakat,” pungkasnya.(dadang bs/hei)

comments powered by Disqus