ASN Harus Belajar Sepanjang Waktu
- 04 December 2025 15:47
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 16
Tubankab – ASN harus belajar sepanjang waktu. Kompetensi tidak boleh berhenti karena teknologi bergerak cepat dan pelayanan publik menuntut respons yang tepat.
Penegasan tersebut disampaikan Analis Kebijakan Ahli Madya dari Lembaga Administrasi Negara, Ria Veriani dalam acara Tuban Rapakat Sesi 3 yang mengangkat tema Cerdas Digital : Layanan Publik Lebih Baik, Masyarakat Lebih Aman di Taman Hutan Kota Abhipraya, Kamis (4/12).
Dalam acara yang diselenggarakan BKPSDM Tuban tersebut juga menghadirkan narasumber dari Tim Ahli BPSDM Komdigi Surabaya Dr. Meithiana Indrasari, Kepala Kantor Regional II BKN Jawa Timur, Soni Sultana.
Dalam acara tersebut, Ria menekankan pentingnya peningkatan kapasitas aparatur agar mampu mengikuti perubahan digital. Namun, tidak berhenti pada aspek kompetensi digital. Perempuan berhijab itu menjelaskan pula fungsi-fungsi dasar ASN yang berkaitan dengan kompetensi sosial kultural. Ditegaskan dia, kemampuan teknologi perlu berjalan bersama sensitivitas sosial.
“Ada tiga fungsi ASN, yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan juga perekat dan pemersatu bangsa. Ini ada kaitannya dengan kompetensi sosial kultural,” jelas Ria di hadapan para ASN Pemkab Tuban, pelajar, hingga pengunjung taman yang mengikuti Gerakan Pangan Murah.
Narasumber lainnya, Tim Ahli BPSDM Komdigi Surabaya Dr. Meithiana Indrasari. Ia membahas implementasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Dijelaskan bahwa kesehatan ruang digital menjadi bagian penting dari literasi teknologi aparatur. Ia menegaskan bahwa setiap pemanfaatan platform digital memerlukan kecakapan, keamanan, budaya yang tepat, dan etika agar teknologi tidak menimbulkan risiko bagi ASN maupun masyarakat.
Selain itu, Meithiana juga meminta aparatur untuk selalu melakukan penyuntingan setiap kali menggunakan bantuan AI dalam pembuatan karya. Langkah tersebut dinilai penting agar ASN terhindar dari plagiasi dan tetap memegang integritas profesional.
Dosen Associate Professor di Universitas Dr. Soetomo Surabaya itu menuturkan bahwa kesehatan ruang digital dalam platform apapun, dari awal sampai teknologi akhir, harus tetap pegang yang namanya CABE (Cakap, Aman, Budaya dan Etika).
Sementara itu, Kepala Kantor Regional II BKN Jawa Timur, Soni Sultana memperkenalkan automasi layanan digital BKN. Penjelasan difokuskan pada percepatan administrasi dan peningkatan efisiensi kerja melalui inovasi berbasis teknologi.
Tidak hanya itu, ia juga mengingatkan pentingnya ketelitian aparatur dalam memperbarui data kepegawaian. Ia menegaskan bahwa setiap ASN perlu rutin memeriksa data masing-masing agar tidak terjadi kesalahan saat pengajuan kenaikan pangkat maupun pengurusan SK pensiun. Ketidaktepatan data kerap menghambat proses administrasi.
“Bapak ibu diharapkan rutin memeriksa data masing-masing. Ketidaktepatan data sering menimbulkan kendala saat pengajuan kenaikan pangkat atau pengurusan SK pensiun. Kondisi ini dapat menyebabkan proses pertek tidak selesai tepat waktu,” imbau Soni.
Dengan rangkaian materi tersebut, diskusi ini menjadikan Tuban Rapakat Sesi 3 sebagai ruang dialog yang mempertemukan aparatur dan masyarakat. Tujuan kegiatan ditegaskan melalui penguatan pemahaman publik tentang penggunaan teknologi untuk menghadirkan layanan pemerintah yang lebih baik dan lingkungan digital yang lebih aman. (yavid rp/hei)










