Foto : Anggota DPRD Jatim tabuh bedug saat peluncuran desa wisata. (yavid)

Desa Wisata Edukasi Gerabah Diresmikan dalam Gelaran Festival Bengawan 2

Tubankab - Festival Bengawan Tatap Landas 2025 kembali digelar untuk kali kedua di Lapangan Kembang Wijaya, Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Sabtu (6/12) siang. Kegiatan ini menampilkan ritual tatap landas, penyerahan penghargaan kepada 50 seniman Tuban, serta pameran karya mewarnai gerabah siswa TK dan RA. Festival yang diinisiasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur bersama DPRD Provinsi Jawa Timur ini menonjolkan tradisi gerabah sebagai identitas budaya setempat.

Pada kesempatan tersebut, Camat Rengel, Eko Wardono, menyebut festival ini sebagai upaya menjaga kesinambungan tradisi gerabah. Ia menekankan pentingnya pengenalan budaya sejak dini agar anak memahami warisan kreativitas leluhur dalam kehidupan sehari-hari. Ia juga mengapresiasi pelatihan keramik bagi perajin yang difasilitasi Pemkab Tuban dan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian.

“Semoga kehadiran Bapak Ibu semuanya mampu meningkatkan tali silaturahmi di antara kita semua dan Allah memberikan keberkahan serta kelancaran atas setiap urusan yang kita hadapi,” ujarnya.

Sementara itu, Perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Lesli Citra Pertiwi, menyampaikan bahwa Festival Bengawan merupakan hasil kolaborasi pemerintah dan DPRD untuk memperkuat pengembangan budaya daerah. Ia menyoroti potensi budaya di Rengel serta mencatat sejumlah Warisan Budaya Takbenda asal Tuban, termasuk Batik Tenun Gedog yang ditetapkan tahun ini. Ia menilai pelibatan anak-anak dalam kreasi gerabah sebagai bentuk pewarisan budaya bagi generasi muda.

Ia mengapresiasi para seniman dan komunitas budaya yang berkontribusi memperkuat ekosistem seni. Lesli menegaskan pentingnya pelibatan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan budaya.

“Karena tanpa adanya pelibatan komunitas dan masyarakat maka kebudayaan itu tidak dapat lestari,” ujar Lesli.

Pada kesempatan yang sama, Inisiator Festival Bengawan jilid kedua, Aulia Hani Mustikasari, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi sarana merawat budaya serta mengangkat potensi lokal desa Ngadirejo dan Kecamatan Rengel. 

Karenanya, anggota DPRD Provinsi Jawa Timur itu memberikan apresiasi kepada pemerintah desa, kecamatan dan Pemkab Tuban yang terus membangun kolaborasi dalam pengembangan kearifan lokal. Ia menilai festival ini selaras dengan program One Village One Product yang diharapkan mampu menggerakkan perekonomian rumah tangga.

“Kegiatan ini kami lakukan sebagai upaya uri-uri budaya dan wujud kolaborasi mulai dari desa hingga kabupaten untuk memperkuat potensi lokal,” ujarnya.

Lebih lanjut, Hani—sapaannya—menilai dukungan Disnakerin Tuban dalam pemberdayaan perajin melalui pendampingan produk menjadi bagian penting dalam pengembangan gerabah. Ia berharap kolaborasi pemerintah dan masyarakat terus menguat sehingga potensi budaya Rengel semakin dikenal.

“Semoga dukungan yang baik ini dapat memperkuat potensi gerabah di Ngadirejo dan memberi nilai tambah bagi masyarakat,” tandas Hani.

Sebagai penutup rangkaian kegiatan, peluncuran Desa Wisata Edukasi Gerabah dilakukan oleh Aulia Hani bersama para undangan. Prosesi ini ditandai dengan pemukulan bedug sebagai simbol dibukanya destinasi baru yang diharapkan menjadi ruang edukasi bagi pelajar dan masyarakat. (yavid rp/hei)

comments powered by Disqus