Didiet Maulana Banggakan Tenun Gedog Tuban di Ajang Java Coffee & Flavors Fest, Pemkab Dukung Penuh Pelestarian Warisan Budaya
- 18 September 2025 18:18
- Heri S
- Kegiatan Bupati dan Wakil Bupati,
- 33
Tubankab – Desainer kondang Indonesia, Didiet Maulana, kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap warisan nusantara (Wastra). Melalui unggahan di akun media sosial pribadinya pada Kamis (18/9), Didiet mengabarkan bahwa dirinya baru saja menampilkan koleksi Tenun Gedog Tuban, Jawa Timur, dalam acara Java Coffee & Flavors Fest yang digelar bersama Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur.
“Bangga sekali rasanya aku bisa ikut menampilkan Tenun Gedogan Tuban Jawa Timur di acara Java Coffee & Flavors Fest bersama Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur,” ujarnya.
Didiet menambahkan bahwa koleksi tersebut lahir dari rasa cinta pada budaya, kerja tim yang solid, dan semangat untuk terus menghidupkan warisan Nusantara. “Ada yang pernah pakai Tenun Gedogan Tuban nggak?” tulis Didiet dalam unggahannya.
Unggahan tersebut mendapat sambutan hangat dari para pecinta fesyen dan masyarakat Tuban. Banyak di antara mereka yang mengungkapkan rasa terima kasih serta apresiasi kepada Didiet karena telah mengangkat karya tenun khas daerah ke panggung nasional.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, S.E., menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Didiet Maulana.
Menurut Mas Lindra, sapaan akrab Bupati Tuban, langkah Didiet menjadi bentuk nyata dukungan pelaku industri kreatif terhadap wastra dan budaya khas daerah, termasuk Batik Tulis Tenun Gedog Tuban.
“Saya mewakili Pemkab, pengrajin, dan masyarakat Tuban sangat mengapresiasi. Terima kasih Mas Didiet,” tutur Mas Lindra.
Mas Lindra menambahkan bahwa Pemkab Tuban saat ini bersama Dekranasda berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan industri kreatif, termasuk kerajinan di Tuban. Di dalamnya termasuk pengembangan Batik Tulis Tenun Gedog. Dalam waktu dekat, Dekranasda Tuban akan menggelar Teraswara, sebuah kegiatan yang salah satu agenda utamanya adalah menyajikan Batik Gedog dengan cara berbeda dan lebih menarik, menggabungkan kerajinan budaya dan unsur modern. “Harapannya, semakin banyak masyarakat yang mencintai dan bangga memakai produk lokal Tuban,” imbuh Bupati.
Untuk diketahui, Batik Tulis Tenun Gedog Tuban kini juga tengah menapaki babak penting dalam perjalanan pelestariannya. Produk kebanggaan masyarakat Tuban itu sudah selangkah lebih dekat menuju pengakuan resmi sebagai produk Indikasi Geografis (IG) dari Kementerian Hukum dan HAM.
Proses pemeriksaan substantif yang digelar secara hybrid pada Selasa (12/8) berjalan lancar dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah, tim ahli, serta para perajin. Sertifikat IG ini diharapkan dapat menjadi pengungkit ekonomi sekaligus sumber kebanggaan baru bagi Kabupaten Tuban.
Bagi dunia fesyen, nama Didiet Maulana bukanlah hal baru. Pria kelahiran Jakarta, 18 Januari 1981 ini dikenal sebagai maestro di balik busana berbahan tenun ikat dan kebaya sarat makna. Ia juga mendirikan label busana IKAT Indonesia, yang menghadirkan koleksi modern dan ready to wear berbasis kain-kain tradisional Nusantara.
Jenama ini lahir dari kecintaan Didiet terhadap kelestarian budaya tekstil Indonesia. Sejak itu, ia aktif memperkenalkan tenun dan batik ke pentas mode, baik nasional maupun internasional, serta dipercaya banyak kalangan, mulai dari selebritas hingga pejabat kenegaraan.
Keterlibatan Didiet Maulana dalam mempromosikan Tenun Gedog Tuban menjadi sinyal positif bahwa warisan budaya daerah dapat bersaing di panggung nasional bahkan dunia, jika terus dijaga dan dikembangkan secara kolaboratif. (dadang bs/hei)