Kisah Inspiratif, Renita Ardiyanti Bawa 420 UMKM Tuban Tetap Bergerak
- 19 August 2025 15:33
- Yolency
- Umum,
- 21
Tubankab - Bangkit di saat gempuran pandemi Covid 19. Begitulah kira-kira kisah awal perjalanan seorang perempuan muda asal Rengel, Kabupaten Tuban, bernama Renita Ardiyanti. Ketika banyak usaha kecil meredup di tahun 2020, Renita justru melangkah dengan gagasan sederhana yang kini menjelma besar: mendirikan JDOR (Jasa Delivery Order Rengel). Cerita inspiratif ini terungkap dalam program Sapa UMKM LPPL Pradya Suara Tuban.
Menurut penuturan Renita, mulanya, JDOR hanya berangkat dari pamflet sederhana bertuliskan “Coming Soon – JDOR Delivery”. Renita mencari driver di desanya, dan dari sepuluh pendaftar hanya lima yang diterima. Dengan izin Polsek, diadakan syukuran kecil yang dihadiri tak lebih dari 30 orang. Dari situ, JDOR resmi berdiri.
Empat tahun berlalu, JDOR berkembang pesat. Dikatakan perempuan yang sempat meraih penghargaan sebagai Motivator UMKM 2024 Kabupaten Tuban, ada sekitar 420 UMKM yang tergabung, jumlah ini naik signifikan dibanding tahun 2024 lalu yang hanya sekitar 330 UMKM. Setiap hari, tim kecil yang terdiri dari 15 driver dan admin melayani 90 hingga 150 order di tiga kecamatan, Rengel, Plumpang, dan tahun ini turut hadir di Soko.
Berbeda dengan layanan besar yang berbasis aplikasi, jalur sederhana justru dipilih oleh JDOR. Disebutkan Renita, banyak pelanggan berasal dari kalangan lansia yang merasa lebih nyaman melakukan pemesanan langsung melalui telepon untuk kebutuhan harian maupun obat-obatan. Atas alasan itu, operasional JDOR dijalankan melalui WhatsApp, website, serta sambungan telepon, sehingga seluruh kalangan masyarakat dapat menjangkaunya.
“Banyak pelanggan kami dari kalangan lansia. Mereka lebih nyaman telepon langsung untuk pesan obat atau kebutuhan sehari-hari,” ungkap Renita pada awak LPPL Pradya Suara Tuban, Selasa (19/08).
Jenis layanan yang tersedia pun kian beragam: Jedor Food, Jedor Barang, Jedor Sehat, Jedor Car, hingga Jedor Ramah Anak yang melayani antar-jemput sekolah sekaligus memberi edukasi jajan sehat dengan ongkir lebih murah. Bagi banyak warga, JDOR menjadi sahabat baru dalam keseharian, membantu dapur rumah tangga berkembang menjadi house kitchen tanpa harus sewa outlet besar.
Tak hanya soal angka, kisah unik dari pelanggan turut memberi warna. Seorang pengguna jasa pernah meminta driver mengintai suami dengan bukti foto. Ada pula yang menitipkan uang puluhan juta untuk membeli emas, bahkan pernah ada pelanggan yang meminta diantar hingga Surabaya dan Gresik dengan motor miliknya sendiri. “Itu menunjukkan tingkat kepercayaan yang luar biasa,” kenang Renita.
Meski JDOR terus tumbuh, tambahnya, tantangan tetap ada. Sebagian masyarakat masih beranggapan lebih baik mengantar sendiri ketimbang membayar ongkir. Sementara itu, kesibukan Renita di BUMDes membuatnya belum leluasa mengurus branding personal. Namun hal itu tak menyurutkan langkahnya.
“Harapan saya, JDOR bisa membuka lebih banyak cabang, membantu UMKM naik kelas, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru. Saya ingin JDOR menjadi motor penggerak ekonomi desa, bukti bahwa inovasi bisa lahir dari akar rumput,” tutupnya. (yavid rp/hei)