Foto : Flyer pertunjukan kesenian sandur. (ist)

Museum Mpu Tantular Angkat Kesenian Sandur Tuban dalam Gelar Warisan Budaya Tak Benda

  • 17 June 2025 17:19
  • Heri S
  • Umum,
  • 66

Tubankab – Kesenian rakyat tradisional Sandur Tuban akan tampil memukau di panggung Museum Negeri Mpu Tantular, Sidoarjo, dalam rangkaian acara "Gelar dan Peragaan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB)" yang akan digelar Rabu, 18 Juni 2025. 

Program ini merupakan salah satu agenda rutin UPT Museum Negeri Mpu Tantular dalam memperkenalkan dan melestarikan kekayaan budaya bangsa kepada khalayak luas.

Sandur Tuban, yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, bukan sekadar pertunjukan seni biasa. Kesenian ini lahir dari akar budaya masyarakat Tuban, menampilkan kombinasi unik antara tari, musik gamelan, dialog spontan penuh humor, hingga pesan-pesan moral yang dikemas dalam bentuk teatrikal. Lebih dari sekadar hiburan, sandur dulunya kerap menjadi wadah kritik sosial dan komunikasi komunitas yang hidup di masyarakat pedesaan.

Dalam unggahan media sosial Museum Mpu Tantular, Sanggar Seni Sandur Sekar Arum dari Tuban akan menjadi penampil utama, di bawah arahan, Mbah Damin. Melalui penampilan mereka, pengunjung akan diajak menyelami nilai-nilai budaya yang terkandung dalam setiap adegan dan gerakan tari, yang tetap relevan meski zaman telah berubah.

Museum Negeri Mpu Tantular terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga denyut kehidupan budaya tradisi di tengah masyarakat modern. Gelaran ini diharap tidak hanya menjadi wahana edukasi budaya, tetapi juga upaya menumbuhkan rasa cinta terhadap warisan lokal, terutama di kalangan generasi muda.

Kegiatan ini bersifat terbuka dan gratis untuk umum. Masyarakat dari berbagai kalangan diajak hadir langsung ke lokasi museum di Jalan Raya Buduran, Sidoarjo, mulai pukul 09.00 WIB. Selain menyaksikan pertunjukan, pengunjung juga berkesempatan berdialog langsung dengan pelaku seni dan mengenal lebih dekat akar tradisi budaya Jawa Timur, khususnya dari Kabupaten Tuban.

Melalui momentum ini, Sandur Tuban dihadirkan bukan hanya sebagai tontonan, tetapi sebagai identitas budaya yang layak dijaga dan diwariskan lintas generasi. Museum dan masyarakat diharapkan bisa saling bersinergi dalam upaya pelestarian ini. (dadang bs/hei)

comments powered by Disqus