Sekolah di Kabupaten Tuban Telah Manfaatkan IFP Bantuan Presiden Prabowo
- 03 October 2025 18:31
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 87
Tubankab- Demi menunjang pembelajaran di era digital, Presiden Prabowo Subianto telah menggelontorkan IFP (Interactive Flat Panel), sebuah layar sentuh interaktif yang menggabungkan fungsi monitor, komputer, dan papan tulis digital untuk pembelajaran atau presentasi di sekolah termasuk Kabupaten Tuban.
Kasi Penyelenggaraan Pendidikan SMP pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban, Sri Lestari, S.Pd saat ditemui di ruang kerjanya menjelaskan, perubahan teknologi informasi telah membawa perubahan dalam dunia pendidikan. Pemanfaatan media berbasis teknologi menjadi salah satu kebutuhan penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
"Pemerintah berupaya memperkuat transformasi digital pada satuan pendidikan dengan menyediakan sarana pendukung yang dapat membantu guru dan peserta didik dalam proses belajar mengajar," ucapnya, Jumat (03/10).
Upaya tersebut, sebut dia, salah satunya melalui pemberian bantuan IFP atau tv pintar atau bisa disebut dengan smart tv 75 inci kepada satuan pendidikan. Dengan harapan dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran interaktif yang mendukung implementasi kurikulum pembelajaran berbasis digital serta penguatan literasi.
"Melalui IFP ini pembelajaran akan lebih efektif dan menyenangkan bagi peserta didik," ungkap perempuan yang juga PIC IFP di Kabupaten Tuban itu.
Untuk di Kabupaten Tuban, kata dia, IFP telah datang dan didistribusikan ke sekolah-sekolah negeri maupun swasta sejak September. Dari datanya, untuk jenjang SMP total penerima sebanyak 102, yang sudah menerima ada 90 dan 12 on process.
"Untuk jenjang SD total ada 569, yang sudah menerima 540 dan 29 on process. Dan jenjang PAUD total ada 375, yang sudah menerima 365 dan 10 on process," beber Lestari.
Disampaikannya, untuk yang on process ini masih ada yang proses di Dapodik, sebab di Dapodik harus konfirmasi ketersediaan internet dan listrik serta masih ada yang dalam perjalanan.
Terkait kendala penggunaan IFP, ia mengaku tidak ada kendala berarti, sebab saat ini di sekolah-sekolah mayoritas guru sudah menguasai teknologi. Meski begitu, ia juga tidak menampik adanya kendala bagi guru-guru senior yang menjelang purna karena ada yang paham teknologi dan ada yang tidak.
"Bapak Ibu guru yang senior atau gaptek ini dapat berkolaborasi dengan guru lain yang menguasai teknologi," pesannya.
Ia juga memastikan, penerima IFP ini dalam satu sekolah adalah 1 unit. Dan setiap sekolah berhak mengonfirmasi menerima atau menolak.
"Dan di Kabupaten Tuban semua sekolah mengonfirmasi menerima atau tidak menolak," pungkas Lestari. (chusnul huda/hei)