Wabup : “Pendidkan Itu Seperti Ibu Hamil”
- 09 May 2018 16:01
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 466
Tubankab - Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Hussein mengatakan pendidikan itu seperti ibu hamil, yang akan melahirkan generasi baru. Bila kondisi ibu tidak baik, kurang gizi, tentu akan berpengaruh pada kesehatan dan kualitas bayi yang dilahirkan. Begitupun dengan pendidikan, penting untuk membangun sistem pendidikan yang kuat.
Penegasan tersebut disampaikan wabup saat membuka seminar pendidikan dengan tema “Penanggulangan Perilaku Agresif Peserta Didik Menuju Sikap Kompetitif, Berkarakter, dan Berakhlak karimah” yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Tuban di Pendapa Krida Manunggal Tuban, Rabu (09/05).
Lebih jauh wabup menjelaskan, pendidikan adalah dunia yang amat kompleks, menantang dan mulia. Hal tersebut terjadi karena peranan yang dimainkan adalah sebagai mesin pencetak generasi yang akan meneruskan perjalanan suatu bangsa,” kata wabup.
Wabup melanjutkan, pembenahan dunia pendidikan harus dilakukan secara serius untuk menyongsong masa depan yang jauh lebih baik. Aspek kemandirian, kejujuran, dan aspek kecerdasan serta hard skill lainnya, harus benar-benar diperhatikan.
Menurut wabup, saat ini sudah saatnya meredefinisi makna sukses di era milenial, yang tidak hanya terpaku pada bagusnya nilai akademik, tetapi lebih pada self-leadership, yaitu mandiri secara finansial, sosial, dan spiritual. “Anak sukses bukanlah anak-anak yang hanya pintar secara akademik dengan segudang piala dan prestasi semata, tetapi anak sukses itu ditandai dengan kemandirian di usia dini,” tutur wabup.
Dalam hal ini, jelas wabup, sangat diperlukan peran orangtua peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam membangun karakter anak, terutama saat di rumah. “Tahun 2045 kita memiliki aset bonus demograpik yang harus dikelola sesuai dengan zamannya. Cara kuno sudah tidak bisa lagi diterapkan, yang penting dengan model self-leadership tadi, agar tercipta generasi yang memiliki mental kompetitif, berkarakter, dan berakhlak karimah,” jelas wabup.
Wabup menambahkan, saat ini banyak sekolah yang memilih tagline berbudi dan berprestasi excellent with character, atau berprestasi dan berakhlak mulia, tetapi menurut Wabup pada praktiknya banyak sekolah tidak konsisten melaksanakannya. “Ini terbukti, banyak orangtua bertanya tentang UNAS dan rangking anak di kelas, dan jarang menanyakan soal leadership mereka, akhirnya sekolah mau tidak mau mengikuti permintaan pasar, dengan menggenjot prestasi akademik saja,” jelentrehnya.
Wabup meneruskan, penting untuk membentuk karakter peserta didik, tidak hanya dari sekolah tetapi juga orangtua. “Saya mengajak kepada para orangtua untuk bersama mendidik karakter anak, jangan hanya kemampuan intelektual, tetapi yang utama membangun mental mereka, menjadikan pribadi yang tangguh, bermental kompetitif, berkarakter, dan berakhlak karimah,” tutup wabup.
Seminar kali ini, diikuti oleh 575 orang, terdiri dari kepala sekolah SD, SMP, SMA/SMK, komite, waka kesiswaan, serta perwakilan 2 siswa, dengan narasumber Ketua Program Study Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. (nurul jamilah/hei)