Foto : BPBD Tuban saat gelar rakor pembentukan FPRB. (yeni)

Antisipasi Tingginya Risiko Bencana, BPBD Tuban Siap Tambah Destana dan Aktifkan FPRB

Tubankab - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban terus menunjukkan komitmennya dalam upaya memberikan penanganan bencana yang cepat, tepat, dan efektif. Beberapa upaya yang ditempuh adalah dengan menambah jumlah Desa Tangguh Bencana (Destana) dan mengaktifkan kembali Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di tahun 2025 ini.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Tuban, Sudarmaji, menyampaikan, tahun ini, pihaknya menargetkan pembentukan 6 Destana. Pembentukan ini seiring dengan adanya peningkatan jumlah bencana alam yang terjadi di Tuban setahun ke belakang hingga sekarang. 

Hal ini disampaikan Darmaji, sapaan akrabnya, pada Rapat Koordinasi Pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di Ruang Rapat Lantai 3 Mall Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Tuban, Rabu (22/01).

Sebagai garda terdepan dalam penanganan bencana, imbuhnya, BPBD Tuban fokus pada langkah-langkah pencegahan dan kesiapsiagaan. Untuk itu, penambahan pembentukan Destana menjadi hal yang penting.

“Pembentukan Destana membutuhkan proses panjang dan detail. Mulai dari proses pembentukan, perekrutan relawan, pelatihan, hingga pengukuhan bisa berlangsung selama 9 hari,” akunya.

Setelah dibentuk, lanjutnya, relawan Destana akan dibekali tentang kebencanaan. Mereka akan diberikan pemahaman tentang penyusunan kajian risiko bencana dan peta rawan bencana

Kemudian, para relawan akan melakukan penyusunan rencana penanggulangan bencana, penyusunan rencana kontingensi, penyusunan jalur evakuasi, penyusunan sistem peringatan dini bencana, serta penilaian ketangguhan desa.

“Semua materi harus dimiliki relawan di Destana agar bisa meminimalisasi terjadinya dampak bencana yang suatu saat bisa meluas,” tandasnya. 

Darmaji menekankan, pembentukan desa tangguh bencana ini untuk membangun kesiapan setiap individu masyarakat supaya bisa antisipatif saat terjadi bencana.

Selanjutnya, ia menuturkan, bahwa BPBD juga akan mengaktifkan kembali FPRB yang Surat Keputusan (SK) kepengurusannya habis pada tahun lalu. Nantinya, forum ini akan diisi oleh berbagai unsur mulai dari pemerintah, dunia usaha, hingga tokoh masyarakat.

“Saat ini, Tuban sering mengalami banjir bandang dan puting beliung. Oleh sebab itu, agar bisa meminimalisir dampak bencana, maka BPBD juga bertekad menghidupkan kembali FPRB,” pungkasnya. (yeni dh/hei)

comments powered by Disqus