Foto : Khatib Aam PBNU, KH. Said Asrori. (kasmuni)

Beri Tausiyah di Tahlil Akbar Haul Sunan Bonang, Khatib Aam PBNU Sampaikan Pesan Penuh Makna

  • 10 July 2025 17:26
  • Heri S
  • Umum,
  • 93

Tubankab – Khatib Aam PBNU, KH. Said Asrori, menyampaikan pesan penuh makna saat memberikan tausiyah dalam Tahlil Akbar Haul ke-516 Sunan Bonang di Kabupaten Tuban, Kamis (10/7).

Dalam suasana khidmat yang dihadiri ribuan jemaah dari berbagai daerah, KH Said menekankan pentingnya menjaga warisan keislaman Ahlussunnah wal Jemaah dan memperkuat persaudaraan di tengah tantangan zaman.

Mengawali ceramahnya, KH Said mengajak jemaah untuk bersyukur atas nikmat bisa hadir dalam peringatan haul wali besar Sunan Bonang.“Semoga kita semua mendapatkan berkah dari Allah, dan anak-anak kita menjadi generasi saleh dan salehah, serta para pemimpin kita senantiasa menjadi pemimpin yang adil dan membangun spiritualitas serta kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

Secara khusus, ia juga mendoakan Bupati Tuban yang hadir bersama jajaran. Ia berharap Mas Lindra senantiasa diberi kekuatan oleh Allah untuk menjadi pemimpin yang amanah, adil, serta mampu membangun Tuban secara spiritual dan material. Pemimpin yang dicintai rakyat dan membawa keberkahan bagi daerahnya.

KH Said menggarisbawahi bahwa inti dari haul adalah untuk menghidupkan tradisi keilmuan dan spiritual Islam, sebagaimana yang diajarkan para wali, termasuk Sunan Bonang. "Salah satu keistimewaan Sunan Bonang adalah kecintaannya pada ilmu. Karena ilmu adalah cahaya yang akan menyelamatkan umat," tuturnya.

Lebih lanjut, dia mengingatkan agar umat Islam menjaga dinul Islam, serta tetap teguh dalam amaliyah Ahlussunnah wal Jemaah, termasuk tradisi ziarah kubur yang sejatinya merupakan anjuran Rasulullah SAW. “Ziarah membuat kita ingat mati. Dan orang yang ingat mati akan menjaga hidupnya dengan lebih baik,” pesannya.

Di era keterbukaan informasi dan dominasi media sosial saat ini, KH Said juga menekankan pentingnya bijak bermedia. Ia mengingatkan bahwa media sosial tidak mengenal batas negara, sehingga fitnah dan perdebatan yang tidak bermanfaat dapat dengan mudah tersebar luas.

“Gunakan media sosial untuk memperkuat persaudaraan, bukan memperluas kebencian. Jangan mudah terjebak dalam perdebatan yang tidak memberi manfaat. Hidup ini tidak bisa sendirian, dari lahir hingga wafat kita butuh orang lain,” tegasnya.

KH Said juga menekankan bahwa di hadapan Allah, bukan kedudukan yang dilihat, melainkan amal dan akhlak. “Orang yang paling baik di sisi Allah adalah yang paling baik amalnya. Akhlak adalah harga diri seseorang,” ujarnya.

Di akhir tausiyah, KH Said Asrori menyampaikan doa agar haul Sunan Bonang membawa keberkahan bagi seluruh umat. “Barokah itu adalah bertambahnya kebaikan dalam segala hal. Semoga haul ini menjadi momentum memperkuat iman, ilmu, dan amal,” harapnya.

Ia juga menyampaikan harapan dan mohon doa agar PBNU terus istikamah dalam memberdayakan umat melalui berbagai program di bidang keagamaan, pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi kemasyarakatan. “Semoga kita semua senantiasa mendapat hidayah untuk menjaga agama dan amaliyah dengan istikamah,” pungkasnya. (dadang bs/hei)

comments powered by Disqus