BINTANG: GO INTERNATIONAL BUKAN HANYA MIMPI
- 19 July 2017 16:41
- Heri S
- Umum,
- 457
Tubankab - Tenun Gedog Tuban terpilih menjadi salah satu dari 5 kota lainnya (Sabu-NTT, Cuwa-Bangka Belitung, Ulatdoyo-Kalimantan Timur, Sintan-Kalimantan Barat, Donggala-Sulawesi Tengah) untuk dibantu oleh Dekranas dalam pengembangannya.
Terpilihnya Tuban bukan tanpa alasan, karena tenun Gedog Tuban merupakan tenun yang sangat spesifik.
“Sangat khas yang kita lihat, untuk digali dan dikembangkan,” tandas Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas Bintang Puspayoga saat konferensi pers pasca acara Realisasi Sinergitas Dekranas dan Dekranasda dalam Rangka Peningkatan UMKM Tuban di Gedung Korpri Tuban, Rabu (19/07).
Bintang melanjutkan, salah satu yang menjadikan Tuban sangat special, yakni keseluruhan bahan baku dalam pembuatan tenun batik Gedog ini karena Tuban memiliki bahan baku sendiri. Sehingga, sambung Bintang, sangat wajar jika kemudian bersinergi dengan konsep produk 100 persen Indonesia. Pasalnya, tidak ada sentuhan bahan baku yang dari luar Tuban. “Kapas kita tanam sendiri, lalu kita panen kemudian dipintal, dan semuanya tidak ada sentuhan dari luar,” tegasnya.
Guna mempercepat proses produksi, khususnya pemintalan, Istri dari Menteri Koperasi dan UMKM ini mengungkapkan, pada saat pelatihan yang diberikan, pihaknya telah membantu para pengrajin atau penenun dengan dinamo agar lebih cepat dan memiliki hasil yang lebih berkualitas dibanding dengan proses yang manual.
Melalui latihan serta inovasi yang diberikan oleh Dekranas, ujar Bintang, diharapkan mampu menaikan kelas tenun Gedog. Sehingga, lanjutnya tenun Gedog mampu bersaing, tidak hanya pasar lokal, namun juga internasional. “Kita harus visioner untuk go international, saya rasa itu bukan hanya mimpi. Karena dalam realita itu bisa dicapai dan banyak contohnya,” ungkap Bintang.
Masih menurut Bintang, salah satu kendala yang dihadapi dalam pelatihan di Tuban, yakni di Tuban ada musim panen, sehingga saat pihaknya turun ke lapangan, tidak ada pengrajin. Mereka semua memanen. Kendati demikian, Bintang mengaku bangga dengan Tuban, lantaran saat pelatihan, cukup banyak anak muda yang ikut. Sehingga, regenerasi pengrajin akan tetap ada.
“Kalau kita mampu meningkatkan kualitas produksi, kami punya obsesi yang besar terhadap tenun Gedog ini,” pungkasnya. (nanang wibowo/hei)