Dinas Pendidikan Tuban Gelar Rapat Koordinasi Verval ATS, Fokus Tangani Anak Tidak Sekolah
- 04 June 2025 17:20
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 168
Tubankab – Guna meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan, Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban menggelar rapat koordinasi terkait Aplikasi Verifikasi dan Validasi (Verval) Anak Tidak Sekolah (ATS) dan Residu Peserta Didik di Ruang Rapat RH Ronggolawe Lantai 3 Setda Tuban, Rabu (04/06).
Kegiatan ini dihadiri oleh 96 operator Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan Verval ATS jenjang SMP se-Kabupaten Tuban. Sekaligus narasumber yang turut hadir secara daring, Anggun Fadhlin Librianti, S.Kom., M.Ed, Pranata Komputer Ahli Pertama dari Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemendikdasmen.
Dalam acara tersebut, Plt. Sekretaris Dinas Pendidikan, Welly Kurniawan, S.Pd, M.Pd, yang menekankan pentingnya pendataan akurat terhadap anak-anak yang belum menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah.
“Pendataan dan verifikasi ATS bukan hanya formalitas administrasi. Ini adalah langkah awal kita untuk memastikan setiap anak mendapatkan hak pendidikan yang layak,” ujar Welly dalam sambutannya.
Dalam paparannya, ditunjukkan bahwa pada tahun 2024, capaian Rata-rata Lama Sekolah (RLS) di Tuban adalah 8,29 tahun, sementara Harapan Lama Sekolah (HLS) mencapai 12,54 tahun. Untuk meningkatkan capaian ini, Dinas Pendidikan Tuban terus mendorong program-program prioritas, salah satunya penanganan Anak Tidak Sekolah.
Program ini selaras dengan misi ketiga Bupati Tuban, yaitu mewujudkan sumber daya manusia unggul, berakhlak, terdidik, berprestasi, sehat, berdaya, dan setara. Pendekatan yang dilakukan mencakup penyediaan sarana-prasarana pendidikan yang merata, peningkatan kualitas tenaga pendidik, serta penguatan literasi dan numerasi siswa.
Untuk diketahui, identifikasi ATS mencakup tiga kategori utama, yakni Belum Pernah Bersekolah (BPB), Drop Out (DO) atau Putus Sekolah, dan Lulus Tidak Melanjutkan (LTM). “Setiap kategori memiliki penyebab yang berbeda, ATS sendiri adalah anak usia 7-24 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan 12 tahun dengan berbagai sebab, mulai dari persoalan ekonomi, sosial, hingga kesehatan,” tambahnya.
Wilayah dengan jumlah ATS tertinggi berada di Kecamatan Kerek, Semanding, dan Montong, sedangkan ATS terendah tercatat di Kecamatan Kenduruan, Tambakboyo, dan Senori.
Melalui koordinasi ini, diharapkan seluruh operator Dapodik dan petugas Verval ATS dapat bekerja lebih optimal, serta menyelesaikan verifikasi dan identifikasi ATS sebelum 30 Juni 2025 untuk mendukung kebijakan pendidikan yang inklusif dan berkeadilan di Kabupaten Tuban. (yavid rp/hei)