Guna Diseminasi Keterbukaan Informasi Publik, KPID Jatim Apresiasi Kolaborasi KI Jatim dengan LPP/LPPL
- 20 May 2025 09:57
- Heri S
- Umum,
- 33
Tubankab-Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur, Immanuel Yosua Tjiptosoewarno, memberikan apresiasi kepada Komisi Informasi (KI) Jawa Timur yang telah melakukan kolaborasi strategis dengan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) dan Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) di Jawa Timur dalam mensosialisasikan pentingnya keterbukaan informasi publik kepada masyarakat. Apresiasi tersebut disampaikan bertepatan dengan peringatan Hari Keterbukaan Informasi Nasional (HAKIN) sekaligus peringatan HUT ke-15 KI Jawa Timur.
Pada kesempatan tersebut, Yosua menyampaikan bahwa kolaborasi antara KI Jawa Timur dengan LPP dan LPPL di Jawa Timur merupakan langkah strategis dalam memperkuat pemahaman masyarakat akan hak mereka untuk memperoleh informasi. Yosua juga mendorong LPP dan LPPL turut aktif melakukan diseminasi informasi publik.
“LPP dan LPPL merupakan ujung tombak diseminasi informasi di daerah. Masyarakat harus tahu bahwa setiap warga negara dijamin haknya untuk mengakses dan menyebarluaskan informasi publik,” kata Yosua, berdasarkan rilis KPID Jatim, Selasa (20/05).
Sementara itu, Ketua KI Jawa Timur, Edi Purwanto, menjelaskan bahwa KI Jawa Timur telah menyelenggarakan program Talk Show bersama dengan LPP dan LPPL di sejumlah wilayah di Jawa Timur, di antaranya: Lumajang, Probolinggo, Tuban, dan Madiun. Melalui Talk Show tersebut, Edi berharap masyarakat tidak hanya mengetahui tetapi juga memahami bahwa semua warga negara dijamin untuk memperoleh, mengakses, dan menyebarluaskan informasi.
“Topik keterbukaan informasi memang bukan isu yang selama ini dianggap mainstream, tetapi justru inilah yang membuat edukasi semacam ini menjadi penting,” ujar Edi.
Edi menambahkan bahwa sebelum program Talk Show ini berjalan, telah terjalin komunikasi intensif melalui forum koordinasi kultural “Kopi Pagi” yang mempertemukan Komisi Informasi Jawa Timur, Ombudsman Perwakilan Jawa Timur, dan KPID Jawa Timur. Forum ini membahas berbagai isu aktual terkait pelayanan publik melalui diskusi ringan namun substansial, kemudian hasilnya dirilis ke berbagai media sebagai bagian dari transparansi informasi dan penguatan literasi publik.
"Forum ini menghasilkan berbagai catatan penting yang kemudian dirangkum menjadi press release dan disebarluaskan melalui berbagai platform media untuk menjangkau audiens yang lebih luas," jelas Edi.
Menjelang pergantian kepengurusan KPID Jawa Timur, Ketua KI Jatim berharap sinergi yang telah terbangun melalui forum Kopi Pagi tetap berlanjut. Di tengah arus deras informasi dan transformasi media di era digital, keberlanjutan forum Kopi Pagi dinilai penting untuk menjaga integrasi, memperkuat literasi media, dan mendukung penguatan demokrasi informasi di wilayah Jawa Timur.
“Ini bukan sekadar ngopi pagi, tetapi jejaring rasa yang sudah terbentuk. Kita punya visi dan misi yang sama, jangan sampai forum ini hilang begitu saja,” pungkasnya. (*/yeni dh/hei)