Foto : Koperasi Merah Putih Rengel saat teken MoU nasional. (ist)

Koperasi Merah Putih Rengel Teken MoU Nasional di Munas Apeksi VII Surabaya

Tubankab – Musyawarah Nasional (Munas) VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) yang digelar di Grand City Convention Hall, Surabaya, Kamis (08/05), menjadi momentum strategis dalam memperkuat sinergi ekonomi antardaerah melalui jalur koperasi. Salah satu agenda penting dalam forum ini adalah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antar-Koperasi Merah Putih dari berbagai wilayah di Indonesia.

Penandatanganan MoU melibatkan Koperasi Merah Putih dari Surabaya, Mojokerto, Pasuruan, hingga Kabupaten Tuban, termasuk Koperasi Desa Merah Putih Rengel, Kecamatan Rengel. Momen ini disaksikan langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, para wali kota anggota Apeksi, serta Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto.

Wali Kota Eri Cahyadi menegaskan pentingnya koperasi sebagai penghubung kebutuhan ekonomi antara kota dan desa. “Koperasi Merah Putih ini menjadi kekuatan ekonomi kerakyatan. Kota tidak bisa berdiri sendiri, butuh desa sebagai penopang utama kebutuhan pokok,” ujar Cak Eri.

Sementara itu, Wamendagri Bima Arya mendorong daerah-daerah untuk segera membentuk koperasi baru dan menyusun Peraturan Kepala Daerah (Perkada) sebagai dasar operasional koperasi berbasis desa atau kelurahan. Ia menyebut target pembentukan 80.000 koperasi baru sebagai salah satu program prioritas nasional.

Dalam forum ini, Apeksi juga menekankan bahwa koperasi menjadi kunci penggerak ekonomi inklusif dan berkelanjutan, sekaligus instrumen untuk memperpendek jalur distribusi program pemerintah kepada masyarakat secara langsung.

Koperasi Merah Putih Rengel sendiri menjadi salah satu peserta yang menandatangani MoU dalam Munas Apeksi ini. Partisipasi koperasi asal Tuban ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat jaringan ekonomi berbasis gotong royong lintas wilayah.

Dalam keterangannya, pihak Desa Rengel menyampaikan bahwa koperasi tersebut dibentuk dengan skema mentransformasikan Koperasi Masyarakat Hutan Desa Rengel menjadi Koperasi Desa Merah Putih Rengel, dengan tetap mengembangkan usaha yang telah berjalan sebelumnya.

“Transformasi ini bertujuan mengedepankan edukasi kepada anggota agar lebih aktif dalam menjalankan usaha koperasi, serta tidak terus bergantung pada modal pinjaman dari bank. Harapannya, koperasi ini bisa lebih eksis dan kuat dalam kegotongroyongan untuk mengembangkan usaha secara mandiri,” ujar Kades Rengel Mundir.

Transformasi ini diharapkan menjadikan Koperasi Merah Putih Rengel sebagai salah satu model koperasi berbasis desa yang mampu tumbuh berkelanjutan dan adaptif dalam tantangan ekonomi modern.

Munas Apeksi VII Surabaya tak hanya menjadi ruang temu kepala daerah, tetapi juga menjadi panggung bagi inisiatif koperasi rakyat untuk tampil sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia dari desa hingga kota. (*/dadang bs/hei)

comments powered by Disqus