Foto : Para penjual jenang saat jajakan jualannya. (kasmuni)

Jenang Jadi Kuliner Primadona Para Peziarah di Haul Sunan Bonang, Ini Alasannya

  • 09 July 2025 15:00
  • Heri S
  • Umum,
  • 62

Tubankab – Tradisi peringatan Haul Sunan Bonang yang digelar setiap tahun di Kabupaten Tuban menjadi acara yang ditunggu banyak orang. Ribuan orang berduyun-duyun mendatangi Makam Sunan Bonang untuk berziarah. 

Tidak hanya menjadi momentum spiritual dan religius bagi masyarakat, namun juga membawa berkah tersendiri bagi para pelaku usaha kuliner tradisional. Salah satu kuliner yang menjadi primadona setiap kali haul digelar adalah jenang khas Tuban.

Warga Kelurahan Kutorejo sekaligus penjual jenang, Eny Alfiah mengaku rutin berjualan saat haul Sunan Bonan. Jenang selalu menjadi incaran para peziarah, terutama mereka yang datang dari luar daerah. Jenang dianggap sebagai oleh-oleh khas yang tidak boleh dilewatkan.

“Setiap tahun saat haul, jenang selalu banyak dicari oleh para peziarah. Mereka membelinya untuk dibawa pulang sebagai buah tangan,” ujarnya, Rabu (09/07).

Peringatan Haul Sunan Bonang menjadi momen yang sangat ditunggu penjual. 

Menurut Eny, selama dua hari penuh menjelang puncak acara haul, para penjual jenang tidak menutup lapaknya. Aktivitas jual beli berlangsung hingga larut malam karena ramainya pengunjung yang datang ke area makam Sunan Bonang.

“Momen dua hari ini saya manfaatkan semaksimal mungkin untuk memperoleh pendapatan. Biasanya kami tidak berhenti jualan karena pembeli terus berdatangan, bahkan hingga malam,” tambahnya.

Eny menyebutkan, terdapat dua jenis jenang yang paling diminati oleh pembeli, yakni jenang ketan hitam dan jenang dengan rasa kelapa dan gula jawa. Dari keduanya, jenang kelapa dan gula jawa paling cepat habis karena memiliki cita rasa manis legit yang khas dan tekstur yang lembut.

Selain jenang, para penjual juga menawarkan aneka makanan tradisional lainnya seperti pudak dan dodol dengan berbagai varian rasa. Tidak hanya itu, juga terdapat penjual kuliner lain, aksesoris, hingga cinderamata lain yang berjualan di sepanjang ruas jalan yang menjadi akses utama menuju kompleks makam Sunan Bonang. Pada 9-10 Juli ini, para pedagang akan memadati Jalan KH. H. Mustain, Jalan AKBP Suroko, hingga area parkir Terminal Kebonsari.

Keberadaan para pedagang kuliner tradisional ini memberikan nuansa khas pada kegiatan haul, sekaligus menjadi daya tarik tambahan bagi para pengunjung. Pemkab Tuban melalui dinas terkait juga turut memfasilitasi kelancaran aktivitas ekonomi masyarakat selama acara berlangsung, dengan menjaga ketertiban, kebersihan, serta pengaturan lalu lintas dan parkir.

Seluruh masyarakat juga diajak untuk menyambut peringatan haul dengan semangat gotong royong, menjaga ketertiban, serta ikut mendukung penguatan ekonomi lokal melalui pelestarian kuliner dan budaya tradisional.

Untuk diketahui, puncak peringatan Haul Sunan Bonang ke-516 Tahun 2025 akan dilaksanakan pada Rabu, 10 Juli 2025 di Alun-Alun Tuban. Kegiatan akan diisi dengan pengajian akbar yang menghadirkan penceramah nasional, KH. Anwar Zahid serta dihadiri ribuan jemaah dari berbagai daerah. (m agus h/hei)

comments powered by Disqus