Foto : Khoirul Adib (pegang mic) saat jadi pembicara di Thailand. (ist)

Pemuda Asal Tuban Jadi Pembicara Event AI di Thailand, Ini Sosoknya

  • 05 June 2025 18:05
  • Heri S
  • Umum,
  • 1805

Tubankab — Pemuda asal Desa Rayung, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, menjadi salah satu suara muda paling berani dalam percakapan teknologi masa depan di Thailand, Asia Tenggara. 

Pemuda tersebut adalah Khoirul Adib, alumni  UIN Walisongo Semarang dan CEO KA Studio sekaligus sekretaris relawan TIK Tuban. Dia terpilih sebagai pembicara (speaker) dalam forum prestisius tingkat regional Asean, YSEALI AI Future Makers.

Khoirul Adib saat dihubungi mengatakan, kegiatan ini merupakan sebuah inisiatif dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat yang menghimpun para pemimpin muda Asean dan Timor-Leste untuk berbicara tentang masa depan kecerdasan buatan (AI).

"Acara ini berlangsung pada 1–6 Juni 2025 di Chonburi, Thailand yang menghadirkan 60 inovator muda terpilih dari 11 negara di kawasan Asean dan Timor-Leste," ucap Khoirul Adib saat dihubungi melalui pesan singkat, Kamis (05/06).

Dari keterangannya, peserta yang terpilih ini datang dengan membawa gagasan-gagasan segar dan solusi konkret di bidang teknologi, serta semangat kolaborasi regional untuk menjawab tantangan masa depan kecerdasan buatan (AI) secara inklusif dan berkelanjutan.

Adib tidak hanya hadir sebagai peserta, tetapi tampil di panggung utama untuk membagikan pandangannya tentang pentingnya kolaborasi regional dalam pengembangan teknologi yang etis dan berdampak sosial. 

Di hadapan puluhan pemuda inspiratif dari berbagai negara, pemuda kelahiran 2002 itu memperkenalkan inovasi buatannya berupa "FiqhChat", sebuah chatbot konsultasi fiqih yang menggunakan teknologi AI untuk membantu masyarakat memahami hukum-hukum Islam berdasarkan kitab Fathul Qorib.

Namun ini bukan pertama kalinya Adib berbicara di level internasional. Sebelumnya, ia telah mewakili Indonesia dalam berbagai ajang global, mulai dari Jepang, Korea Selatan, Malaysia, hingga Turki, dan beberapa negara lainnya. 

Tak hanya sekadar hadir, ia juga sukses meraih gelar juara dalam sejumlah kompetisi inovasi dan teknologi di negara-negara tersebut.

“Saya percaya teknologi harus berakar pada nilai dan kebutuhan umat. FiqhChat lahir dari keresahan sekaligus harapan, agar akses terhadap ilmu keislaman bisa hadir dalam bentuk yang sederhana, cepat, dan terpercaya,” ujar Pemuda Pelopor Tuban dan Pemuda Pelopor Jatim 2021 Bidang Inovasi Teknologi itu.

Sebagai anak desa, perjalanan Adib bukan tanpa tantangan. Berangkat dari keterbatasan fasilitas dan jaringan, ia membuktikan bahwa mimpi besar bisa lahir dari tanah yang sederhana. Dengan ketekunan belajar, riset mandiri, dan semangat berbagi, Adib kini berdiri sejajar dengan para pemuda inovatif se-Asia Tenggara, menyuarakan gagasannya tentang masa depan AI yang inklusif, spiritual, dan membumi.

Keterlibatannya sebagai speaker dalam YSEALI AI FutureMakers menjadi bukti bahwa pemuda desa pun mampu tampil di panggung dunia, membawa perubahan nyata melalui inovasi yang berakar dari lokalitas.

“Saya ingin tunjukkan bahwa anak desa bukan sekadar penonton kemajuan, tapi juga pelaku utama perubahan. Dari Rayung, untuk Asia Tenggara dan dunia," ucap dia penuh semangat.

Dengan semangat kolaborasi lintas budaya dan komitmen terhadap pengembangan AI yang beretika, Khoirul Adib tidak hanya membawa nama kampus atau Kabupaten Tuban, tetapi juga mengangkat cerita dan harapan dari ribuan desa lain di Indonesia. 

Dari kisah ini dapat menjadi pengingat bahwa talenta muda hebat bisa lahir dari tempat yang mungkin tak banyak dilihat dan tak dikenal, tetapi selalu punya cahaya dan cerita yang luar biasa. (chusnul huda/hei)

comments powered by Disqus